Halaman Menu Navigasi

Indikator Kebahagiaan Dunia

https://www.lifesetgo.com/wp-content/uploads/happiness-1.jpg

 

 

Tanggal     : 16.04.2016

Pemateri   : Ustadz Luthfi Muhammad Mauludin

  1. Hati yang bersyukur.
  • Senantiasa bertaqwa kepada Allah. Kata “taqwa”, di mana huruf Qaf-nya bermakna qonaah. Di satu sisi syukur nikmat, satu sisi yang lain sabar.
  • Indikator tingkat tingginya keimanan manusia -> mensyukuri atas musibah yang Allah berikan.
  1. Pasangan hidup yang sholeh/sholehah.
  • Jika ingin mendapatkan pasangan hidup yang sholeh/sholehah, harusnya menjadi bagian dari yang diinginkan tersebut -> menjadi sholeh/sholehah terlebih dahulu.
  1. Memiliki anak-anak dan keturunan yang sholeh sholehah.
  • Anak sholeh-sholehah sebagai investasi dunia akhirat.
  1. Memiliki lingkungan yang baik (menurut Ibnu Abbas).
  • Sering menghadiri majelis-majelis ilmu.
  • Manfaat halaqoh: Sakinah, Mendapat rahmat Allah, Malaikat Allah akan menaungi dari perjalanan akan berangkat ke majelis, Allah akan menyebut nama2 orang yang mengikuti majelis ilmu (halaqoh) di sisiNya.
  1. Orang yang berproses menjadi lebih baik.
  2. Harta yang halal.
  • Sesuai HR. Tirmidzi tentang 4 hal yang akan ditanya oleh Allah di akhirat kelak, salah satunya adalah tentang harta kita. Di mana tentang poin harta ini Allah memberikan extra dua pertanyaan, yakni dari mana didapatkan dan dibelanjakan ke mana harta tersebut.
  • “Tidak bergeser kaki kedua seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanya tentang empat perkara. Tentang usianya, untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya, bagaimana dia mengamalkan, tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan tubuhnya, bagaimana dia memanfaatkannya.” (HR. Tirmidzi).
  1. Umur yang barokah.
  • “Perumpamaan orang mu’min yang suka membaca al-Quran ialah seperti buah jeruk utrujah, baunya enak dan rasanyapun enak dan perumpamaan orang mu’min yang tidak suka membaca al-Quran ialah seperti buah kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang suka membaca al-Quran ialah seperti minyak harum, baunya enak sedang rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca al-Quran ialah seperti rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
  • Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi di atas, bahwasanya usia akan ditanyakan pula oleh Allah, “…untuk apa dia habiskan..”
  • Orang yang bangkrut/merugi adalah orang yang panjang usianya namun buruk perilakunya.

 

– Dhevi Hermanda.

Tulis komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *